Thursday, April 28, 2011

15 Sudah

.

14 Lindung

Mungkin sesaat seterusnya
adalah saat nafas terakhir
maka ingin ku alas-
bibir dengan suging pemanis
bicara bergula
tindak mengendong budi

adapun hutang dari sisiku yang belum langsai
mohon warisku sempurnakan
adapun luka dari kerisku yang belum sembuh
mohonku tulus ampunan

Moga ada
barang sesaat lebih
untuk semua ini

Gombak 28.4.2011

13 Ku tanya

Ku tanya diri. Kenapa berpena? Adakah ingin menjadi jaguh? Menjadi sebutan manusia? Bukankah narsis satu yang kau benci? Mengapa ingin menjadi orang yang sendiri dibenci? Kau kata wajah buku itu pasar perasaan yang lahir dari kekosongan?

12 Cuba

Ruang ini
yang aku panggil
bilik

Tembok ini
yang aku panggil
dinding

Dinding dan bilik ini
yang aku jadikan
gelanggang

Dan bola getah yang
melantun menghentam dinding
memutar ruang menjadi
gelanggang ini
dunia terpencil
seorang aku.

Gombak 28.4.2011

Thursday, April 21, 2011

11 Konfusius dan Mensius

ramuan rasa
-Analekta

rempah sari
-Mengzi

dituang menjadi
satu malam panjang


Gombak 21.4.2011

Monday, April 18, 2011

10 Lynas

di depan
pejabat ini
tangan ku membawa
dokumen keinginan

mampir
ku soal diri
apa mendesak
tangan ini
bersama pengkhianat
dan manusia bangsat?

jauh
langkah ku bubar
yang ku hindar
saat ini
sebuah kerakusan.

Gebeng 12.042011

Saturday, April 9, 2011

09 Backpacking

Kadang ada juga fikiran berdosa datang menerjah:
aku dah bosan hidup
berikan sepucuk revolver
biar segera tamat hidup ini.

Namun iman yang tersisa
lekas-lekas memeluk
Patah sayap jentayu
bertongkatkan paruh,
carut-marut kehidupan ditempuh jua.

Cuba aku waraskan.
Hakikatnya aku berada
di bawah kerajaan Tuhan.
Manusia-manusia cuma wakil Tuhan.
Tak guna meletak padi harap pada tangan manusia.
Tumbuh tunduk berisi padi itu kerja Tuhan.
Jangan dilupa itu. Sendiri ku pesan pada diri.

Sudah lama aku mengidam berbackpacking,
mungkin inilah waktu. Tuhan menjemput.
Bersendiri mengenal diri.
Kata hukamak antara masa seseorang
paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia bermusafir.

Dengan sebuah beg,
dan teman mashaf kecil quran.
Pasti bahagia hidup mati begini
pada liku terbentang: Selamat Jalan.

Gombak 9-04-2011

Tuesday, April 5, 2011

08 Terima kasih

Terima kasih katanya
sedang aku
tak melaku satu apa
untuknya
(melainkan mencintainya)

Gombak 4.4.2011

Monday, April 4, 2011

07 Sepucuk surat lusuh

Hari ku
dijamah hari.
melalui hari-hari ini 
hatiku
sembilu duka.

ku buka peti memorabila
meliburdiri
mengubat jiwa

mengisi sebuah kekosongan

lalu yang ku temu
sepucuk surat lusuh
dari sejarah remaja
kandungnya tiada puitis kata
tetapi intinya cukup menggores
ingatan.

lalu yang ku temu
sepucuk surat lusuh
lima tahun usianya
yang membawa pesan
tentang 7 pemuda
yang bernaung pada
hari esok

pada salah seorang
pengirimnya mewarnakan hijau
bertuah pemuda yang hatinya 
amat bertaut pada masjid
dirinya diwarna gusti putri.

surat lusuh
ku simpan kembali
demikian
langkah kakiku
dipandu bintang semalam
demikian
bibirku tersuging
diukir pari-pari semalam

Usamah gelar nama,
di anjungnya
ku labuhkan sauh
hati seribu luka
ku dagangkan.


Masjid Usamah, Wangsa Maju.
3.04.2011